1. Beriman kepada rasul-rasul
Iman Kepada Rasul menurut Bahasa Arab merupakan Percaya. Secara istilah
atau luasnya, iman kepada rasul berarti
meyakini dengan sepenuh hati bahwa Rasul itu benar-benar utusan
Allah yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat
di dunia dan akhirat.
Beriman kepada rasul adalah
salah satu rukun iman dalam agama Islam, dimana tidak sah iman seseorang tanpa
beriman kepada para rasul tersebut. Pengertian beriman kepada
rasul-rasul adalah: meyakini secara pasti bahwa Allah SWT Mempunyai
rasul-rasul, mereka sengaja dipilih Allah untuk menyampaikan risalahNya.
Barangsiapa mengikuti mereka maka mendapat petunjuk dan barangsiapa yang mengingkarinya
akan tersesat. Dan mereka para rasul telah menyampaikan semua yang telah
diturunkan Allah kepada mereka secara jelas. Mereka telah menunaikan semua
amanah, membimbing umat dan berjuang di jalan Allah dengan sebenar-benarnya,
menegakkan hujjah, tidak ada sedikitpun isi risalah yang diganti atau diubah
atau disembunyikan mereka. Kita wajib beriman kepada semua rasul baik yang
disebutkan namanya atau yang tidak disebutkan, dan setiap rasul yang datang
pasti membawa berita tentang kedatangan rasul setelahnya dan rasul yang dating
sesudahnya membenarkan rasul-rasul sebelumnya.
a. Hikmah
diutusnya para rasul:
Diantara hikmah diutusnya
rasul:
-
Mengeluarkan manusia dari menyembah sesama manusia
kepada menyembah tuhan manusia.
Dan membebaskan manusia dari
belenggu penghambaan diri kepada sesamamanusia menuju kemerdekaan penghambaan diri
kepada Allah.
Firman Allah “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam.”
(QS.Al-Anbiya:107).
-
Memperkenalkan
kepada manusia tentang hakikat dan tujuan Allah
Menciptakan
makhluk, yaitu untuk beribadah hanya kepadan-Nya, dan mengesakan-Nya, yang mana
hal itu tidak bisa di ketahui kecuali melalui para rasul yang dipilih oleh
Allah di antara makhluk-Nya, dan Allah istimewakan mereka dari semua makhluk.
Allah berfirman:
-
Untuk
menegakkan hujjah atas manusia dengan mengutus para rasul, supaya tidak
ada alasan bagi mereka untuk membantah Allah:
·
“Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal
Sesungguhnya mereka Telah dilarang aripadanya, dan Karena mereka memakan
harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah menyediakan untuk
orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.
(QS.An-nisa’:165).
-
Menjelaskan kepada manusia tentag
beberapa perkara ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh akal, seperti nama-nama
dan sifat-sifaf Allah, mengenal para malaikat, berita tetang hari kiamat dan
lainnya.
-
Sebagai suri tauladan yang baik bagi
umat manusia, karena Allah telah membekali mereka dengan akhlak yang
mulia, serta menjaga mereka dari terjerumus kepada syahwat dan syubhat.
-
Memperbaiki,
membersihkan dan mensucikan jiwa-jiwa manusia, dan memperingatkannya dari
hal-hal yang akan merusaknya.
b. Tugas
para rasul
Rasul-rasul yang diutus oleh Allah subhanahu wata’ala
mempunyai tugas- tugas yang
sangat mulia, diantaranya:
- Menyampaikan
syari’ah (ajaran agama) dan mengajak manusia untuk beribadah
- Menjelaskan
semua permasalahan agama yang di turunkan Allah.
- Membimbing
manusia kepada kebaikan dan memperingatkan mereka dari kejahatan, serta
membawa kabar gembira tentang adanya pahala dan mengingatkan mereka akan
adanya siksa
- Memperbaiki
kondisi umat manusia, dengan memberikan tauladan yang baik, baik dalam
perkataan maupun perbuatan.
- Menegakkan
syari’at Allah serta mempraktekannya di tengah-tengah
ummat manusia.
- Memperbaiki
kesaksian atas umat mereka pada hari kiamat bahwa mereka
telah menyampaikan semua misi yang mereka embank secara jelas.
2. Pengertian Rossull Allah
Pengertian iman kepada rasul Allah adalah mempercayai
bahwa rasul Allah adalah orang yang diutus dan ditugaskan oleh Allah swt untuk
menerima wahyu dan kemudian menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya agar dapat
dijadikan sebagai pedoman hidup.
Secara istilah, Rasul adalah seorang laki-laki pilihan
Allah swt yang menerima wahyu dan menyampaikannya kepada umatnya. Sedangkan
nabi adalah seorang laki-laki pilihan Allah swt yang juga menerima wahyu,
tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya. Dengan demikian
Nabi dan Rasul itu berbeda sedikit. Jumlah Nabi dan Rasul yang wajib kita imani
ada 25.
Nabi
dan Rasul yang termasuk kedalam Ulul Azmi antara lain
Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, Isa a.s dan Muhammad saw
3. Tanda orang beriman
kepada rasul-rasul Allah adalah sebagai berikut:
1. Teguh Keimanannya Kepada Allah SWT
Ketaatan kepada rasul adalah bukti keimanan kepada Allah swt. Banyak ayat-ayat
Al-Qur’an yang menyuruh kita untuk taat kepada Allah swt, disertai ketaatan
pada para rasul-NYA, antara lain dalam surah An Nisa: 59, Ali Imran: 32,
Muhammad: 33.
2. Meyakini Kebenaran Yang Dibawa Para Rasul
Kebenaran yang dibawa rasul tidak lain adalah wahyu Allah baik yang berupa
Al-Qur’an maupun hadis-hadisnya. Seseorang akan bisa meyakini kebenaran wahyu
Allah, jika terlebih dahulu ia beriman kepada rasul Allah sebagai
pembawa wahyu. Mustahil ada orang langsung bisa menerima
suatu kebenaran yang dibawa oleh orang lain, apabila ia tidak yakin pada si
pembawa.
Allah menjelaskan dalam surah Al-Baqarah: 285 yang artinya sebagai berikut :
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman jepada Allah,
malikat-malaikat-NYA, kitab-kitab-NYA, dan rasul-rasul-NYA.” (QS
Al-Baqarah:285).
3. Tidak Membeda-Bedakan Antara Rasul Yang Satu Dengan Yang Lain
Seorang mukmin dituntut untuk meyakini kepada semua rasul yang pernah diutus
oleh Allah swt, seperti yang telah digambarkan Allah swt dalam surah
Al-Baqarah: 285
“…kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun(dengan yang lain) dari
rasul-rasul-NYA.”Dan mereka mengatakan:”kami dengar dan kami taat.”(Mereka
berdo’a):”Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulahtempat kami
kembali.”(
QS.Al-aqarah:285).
4. Menjadikan Para Rasul Sebagai Uswatun Hasanah
Sebelum menerima wahyu dari Allah swt rasul adalah orang-orang yang terpandang
di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan perilaku bagi orang-orang
di lingkungannya. Setelah menerima wahyu, keteladanan mereka tidak diragukan
lagi, karena mereka selalu mendapat b
imbingan dari Allah swt.
Dalam surah Al-Ahzab: 21 Allah swt menegaskan “sungguh pada diri Rasulullah
terdapat suri yauladan yang baik bagi kamu.”(QS. Al-Ahzab:21)
5. Meyakini Rasul-Rasul Allah SWT Sebagai Rahmat Bagi Alam Semesta
Setiap rasul yang diutus Allah swt. Pasti membawa rahmat bagi umatnya. Artinya
kedatangan rasul dengan membawa wahyu Allah adalah bukti kasih sayang (rahmat)
Allah terhadap manusia.
Di dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa : ”Dan tidaklah Kami mengutus kamu
(Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.”(
QS.Al-Anbiya:107)
6. Meyakini Nabi Muhammad saw SeBagai Nabi dan Rasul Terakhir
Nabi Muhammad saw adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah swt ke muka
bumi ini, didasarkan kepada dalil-dalil naqli sbg ber
ikut :
a. QS. Al-Ahzab: 40 yang artinya: ”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak
dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah rasulullah dan penutup
para nabi. Dan adalah Allah mengetahui terhadap segala sesuatu.(QS.
Al-Ahzab:40).
Dalam ayat ini Allah menyatakan secara jelas bahwa Muhammad adalah
khatamannabiyin (penutup para nabi).
7. Mencintai Nabi Muhammad saw.
Renungkan firman Allah swt dalam QS. At-Taubah:24 yang artinya sbg berikut :
“Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri dan
kaum keluarga kalian ; juga harta kekayaan yang kalian khawatirkan keruginnya,
dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai adalah lebihg kalian cintai
daripada Allah dan rasulNYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan
(azab)-NYA.”Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang fasiq.”(
QS.At-Taubah:24)