Rabu, 03 Februari 2016

Beriman kepada Rossull ALLAH



1. Beriman kepada rasul-rasul

Iman Kepada Rasul menurut Bahasa Arab merupakan Percaya. Secara istilah atau luasnya, iman kepada rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati  bahwa Rasul itu benar-benar utusan Allah yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.
 Beriman kepada rasul adalah salah satu rukun iman dalam agama Islam, dimana tidak sah iman seseorang tanpa beriman kepada para rasul tersebut.  Pengertian beriman kepada rasul-rasul adalah: meyakini secara pasti bahwa Allah SWT Mempunyai rasul-rasul, mereka sengaja dipilih Allah untuk menyampaikan risalahNya. Barangsiapa mengikuti mereka maka mendapat petunjuk dan barangsiapa yang mengingkarinya akan tersesat. Dan mereka para rasul telah menyampaikan semua yang telah diturunkan Allah kepada mereka secara jelas. Mereka telah menunaikan semua amanah, membimbing umat dan berjuang di jalan Allah dengan sebenar-benarnya, menegakkan hujjah, tidak ada sedikitpun isi risalah yang diganti atau diubah atau disembunyikan mereka. Kita wajib beriman kepada semua rasul baik yang disebutkan namanya atau yang tidak disebutkan, dan setiap rasul yang datang pasti membawa berita tentang kedatangan rasul setelahnya dan rasul yang dating sesudahnya membenarkan rasul-rasul sebelumnya.

a
. Hikmah diutusnya para rasul: 

Diantara hikmah diutusnya rasul: 

-          Mengeluarkan manusia dari menyembah sesama manusia kepada menyembah tuhan manusia.
Dan membebaskan manusia dari belenggu penghambaan diri kepada sesamamanusia menuju kemerdekaan penghambaan diri kepada Allah. 
Firman Allah “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS.Al-Anbiya:107).

-         Memperkenalkan kepada manusia tentang hakikat dan tujuan Allah 
Menciptakan makhluk, yaitu untuk beribadah hanya kepadan-Nya, dan mengesakan-Nya, yang mana hal itu tidak bisa di ketahui kecuali melalui para rasul yang dipilih oleh Allah di antara makhluk-Nya, dan Allah istimewakan mereka dari semua makhluk. Allah berfirman:
-         Untuk menegakkan hujjah atas manusia dengan mengutus para rasul, supaya tidak ada alasan bagi mereka untuk membantah Allah: 
·         Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang aripadanya, dan Karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.   (QS.An-nisa’:165). 
-          Menjelaskan kepada manusia tentag beberapa perkara ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh akal, seperti nama-nama dan sifat-sifaf Allah, mengenal para malaikat, berita tetang hari kiamat dan lainnya. 
-          Sebagai suri tauladan yang baik bagi umat manusia, karena Allah telah membekali mereka dengan akhlak yang mulia, serta menjaga mereka dari terjerumus kepada syahwat dan syubhat.
-         Memperbaiki, membersihkan dan mensucikan jiwa-jiwa manusia, dan memperingatkannya dari hal-hal yang akan merusaknya. 

b. Tugas para rasul
Rasul-rasul yang diutus oleh Allah subhanahu wata’ala mempunyai tugas-          tugas yang sangat mulia, diantaranya

  • Menyampaikan syari’ah (ajaran agama) dan mengajak manusia untuk beribadah
  • Menjelaskan semua permasalahan agama yang di turunkan Allah. 
  • Membimbing manusia kepada kebaikan dan memperingatkan mereka dari kejahatan, serta membawa kabar gembira tentang adanya pahala dan mengingatkan mereka akan adanya siksa
  • Memperbaiki kondisi umat manusia, dengan memberikan tauladan yang baik, baik dalam perkataan maupun perbuatan. 
  • Menegakkan syari’at Allah serta mempraktekannya di tengah-tengah ummat manusia. 
  • Memperbaiki kesaksian atas umat mereka pada hari kiamat bahwa mereka telah menyampaikan semua misi yang mereka embank secara jelas. 


2. Pengertian Rossull Allah
            Pengertian iman kepada rasul Allah adalah mempercayai bahwa rasul Allah adalah orang yang diutus dan ditugaskan oleh Allah swt untuk menerima wahyu dan kemudian menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya agar dapat dijadikan sebagai pedoman hidup.
Secara istilah, Rasul adalah seorang laki-laki pilihan Allah swt yang menerima wahyu dan menyampaikannya kepada umatnya. Sedangkan nabi adalah seorang laki-laki pilihan Allah swt yang juga menerima wahyu, tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya. Dengan demikian Nabi dan Rasul itu berbeda sedikit. Jumlah Nabi dan Rasul yang wajib kita imani ada 25.
Nabi dan Rasul yang termasuk kedalam Ulul Azmi antara lain Nuh a.s, Ibrahim a.s, Musa a.s, Isa a.s dan Muhammad saw


3. Tanda orang beriman kepada rasul-rasul Allah adalah sebagai berikut:
1. Teguh Keimanannya Kepada Allah SWT
Ketaatan kepada rasul adalah bukti keimanan kepada Allah swt. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menyuruh kita untuk taat kepada Allah swt, disertai ketaatan pada para rasul-NYA, antara lain dalam surah An Nisa: 59, Ali Imran: 32, Muhammad: 33.
2. Meyakini Kebenaran Yang Dibawa Para Rasul
Kebenaran yang dibawa rasul tidak lain adalah wahyu Allah baik yang berupa Al-Qur’an maupun hadis-hadisnya. Seseorang akan bisa meyakini kebenaran wahyu Allah, jika terlebih dahulu ia beriman kepada rasul Allah sebagai pembawa wahyu. Mustahil ada orang langsung bisa menerima suatu kebenaran yang dibawa oleh orang lain, apabila ia tidak yakin pada si pembawa.
Allah menjelaskan dalam surah Al-Baqarah: 285 yang artinya sebagai berikut :
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman jepada Allah, malikat-malaikat-NYA, kitab-kitab-NYA, dan rasul-rasul-NYA.” (QS Al-Baqarah:285).
3. Tidak Membeda-Bedakan Antara Rasul Yang Satu Dengan Yang Lain
Seorang mukmin dituntut untuk meyakini kepada semua rasul yang pernah diutus oleh Allah swt, seperti yang telah digambarkan Allah swt dalam surah Al-Baqarah: 285
“…kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun(dengan yang lain) dari rasul-rasul-NYA.”Dan mereka mengatakan:”kami dengar dan kami taat.”(Mereka berdo’a):”Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulahtempat kami kembali.”(QS.Al-aqarah:285).
4. Menjadikan Para Rasul Sebagai Uswatun Hasanah
Sebelum menerima wahyu dari Allah swt rasul adalah orang-orang yang terpandang di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan perilaku bagi orang-orang di lingkungannya. Setelah menerima wahyu, keteladanan mereka tidak diragukan lagi, karena mereka selalu mendapat bimbingan dari Allah swt.
Dalam surah Al-Ahzab: 21 Allah swt menegaskan “sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri yauladan yang baik bagi kamu.”(QS. Al-Ahzab:21)
5. Meyakini Rasul-Rasul Allah SWT Sebagai Rahmat Bagi Alam Semesta
Setiap rasul yang diutus Allah swt. Pasti membawa rahmat bagi umatnya. Artinya kedatangan rasul dengan membawa wahyu Allah adalah bukti kasih sayang (rahmat) Allah terhadap manusia.
Di dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa : ”Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.”(QS.Al-Anbiya:107)
6. Meyakini Nabi Muhammad saw SeBagai Nabi dan Rasul Terakhir
Nabi Muhammad saw adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah swt ke muka bumi ini, didasarkan kepada dalil-dalil naqli sbg berikut :
a. QS. Al-Ahzab: 40 yang artinya: ”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah rasulullah dan penutup para nabi. Dan adalah Allah mengetahui terhadap segala sesuatu.(QS. Al-Ahzab:40).
Dalam ayat ini Allah menyatakan secara jelas bahwa Muhammad adalah khatamannabiyin (penutup para nabi).
7. Mencintai Nabi Muhammad saw.
Renungkan firman Allah swt dalam QS. At-Taubah:24 yang artinya sbg berikut :
“Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri dan kaum keluarga kalian ; juga harta kekayaan yang kalian khawatirkan keruginnya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai adalah lebihg kalian cintai daripada Allah dan rasulNYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan (azab)-NYA.”Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang fasiq.”(QS.At-Taubah:24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar